Market News
Market News
Bursa Korsel Ditutup Negatif, Kekuatiran Global Mengalahkan Hasil Positif GDP
Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan Kamis (03/12), indeks Kospi berakhir negatif, turun -5 poin atau -0,8 persen pada 1994. Hasil positif pertumbuhan ekonomi Korea Selatan belum berhasil mengalahkan tekanan kekuatiran investor terkait pelemahan bursa Wall Street dan penurunan harga komoditas.
Lihat : Indeks Kospi Dibuka Turun Tertekan Penurunan Harga Komoditas
Pada pagi tadi dirilis data penting pertumbuhan ekonomi Korea Selatan oleh Bank of Korea.
Data GDP Growth Rate (QoQ) Final Q3, mencatatkan hasil 1.3%, meningkat dari hasil sebelumnya pada 0.3%, dan lebih tinggi dari hasil konsensus pada posisi 1.2%.
Data GDP Growth Rate (YoY) Final Q3, mencatatkan hasil 2.7%, meningkat dari hasil sebelumnya pada 2.2%, dan lebih tinggi juga dari hasil konsensus pada posisi 2.6%.
Hasil data tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang meningkat, dan merupakan peningkatan pertumbuhan tertinggi dalam 5 tahun.
Sementara itu saham-saham blue chip dan saham teknologi diperdagangkan lebih rendah. Saham Samsung Electronics turun 0,77 persen, saham produsen baja Posco turun 0,86 persen, sementara saham Hyundai Motor ditutup 0,66 persen lebih tinggi.
Sedangkan mata uang Won Korea terdepresiasi terhadap dolar, pada ? 1164.
Sementara indeks kospi berjangka terpantau melemah, turun -2,20 poin atau -0,89% pada 244.60, dimana pada penutupan sebelumnya berada pada 246.80.
Untuk perdagangan selanjutnya pada esok hari belum ada rilis data indikator ekonomi domestik, namun perlu memperhatikan perkembangan bursa global dan harga komoditas.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan saham selanjutnya indeks Kospi berpotensi lemah karena belum adanya data fundamental kuat domestik. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 241.37-238.40 dan kisaran Resistance 247.63-250.84
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang