Indonesia saat ini berada pada peringkat ke tujuh dari sekitar 30 negara penghasil teh dunia. Desintegrasi sistem agribisnis teh dalam negeri menyebabkan produktivitas dan produksi semakin menurun sebagai akibatnya daya saing pun menurun. Lebih jauh, hal ini juga berakibat pada turunnya kualitas. Akhinya, teh Indonesia sering mendapat harga diskon. Di samping itu, di Eropa yang dulunya punya kebanggaan minum teh sebagai minuman penyedap yang bergengsi lambat laun ditantang oleh minuman penyedap lainnya, seperti kopi, minuman ringan, dan jus, bahkan air mineral. Akibatnya, permintaan terhadap teh tidak berkembang. 

Untuk membantu meningkatkan produksi dan produktivitas, JFX bekerjasama dengan beberapa Asosiasi Teh di Indonesia seperti Aspegtindo (Asosiasi Pedaganga Teh Indonesia), ATI (Asosiasi Teh Indonesia) dan DTI (Dewan Teh Indonesia) membentuk Pasar Fisik Teh terorganisir secara on-line yang salah satu tujuannya untuk memfasilitasi transaksi antara para penjual teh dan para pembeli baik secara lokal dan internasional (pembeli dari mancanegara) tanpa dibatasi oleh kendala geografis sehingga kedepannya teh akan menjadi salah satu komoditi yang setingkat dengan minuman penyedap yang telah ada dan menjadi salah satu penghasil devisa negara dengan meningkatnya ekspor teh ke mancanegara.