Market News

Harga Gula ICE Merosot 2 Persen Tergerus Pelemahan Minyak dan Peningkatan Produksi

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Jumat dini hari (02/09) merosot tajam, tergerus melemahnya harga minyak mentah dan peningkatan produksi.

Harga minyak mentah anjlok sekitar 3 persen pada akhir perdagangan Jumat dinihari, terpicu pesimisme investor terhadap kemungkinan OPEC membekukan produksi dan kekuatiran kekenyangan pasokan yang tumbuh dari persediaan minyak mentah AS.

Harga minyak mentah berjangka AS turun $ 1,54, atau 3,45 persen, ke $ 43,16 per barel, menandai penurunan tiga minggu terendah. Ini adalah penutupan terburuk sejak 11 Agustus, dengan dekat $ 43,49.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk November turun $ 1,35, atau 2,88 persen, ke $ 45,52 per barel.

Lihat : Harga Minyak Mentah Anjlok 3 Persen, Terendah Dalam 3 Minggu

Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih rendah akan mendorong produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi gula dibandingkan etanol, sehingga produksi gula meningkat dan semakin menekan harga gula.

Kelompok industri Unica menyatakan produksi gula dari tebu naik 2,9% pada 3 juta ton pada semester pertama bulan Agustus, sementara produksi etanol turun 11,7% pada 1,9 miliar liter. Untuk musim ini, dari April 1 sampai 16 Agustus, produksi gula naik 22% pada 19,9 juta ton.

Sementara itu Rabobank mengatakan dalam sebuah catatan yang diyakini tiga faktor bullish besar akan bertahan untuk gula sepanjang sisa tahun - penguatan Real Brasil, jatuhnya penaksiran tebu dan produksi yang lebih rendah di India, penumbuh terbesar kedua di dunia, yang mengarah ke impor.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Oktober 2016 terpantau mengalami penurunan tajam. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup anjlok sebesar -0,47 sen atau setara dengan -2,34 persen pada posisi 19,59 sen per pon.

Lihat : Harga Gula ICE Merosot 2 Persen Tergerus Anjloknya Minyak Mentah

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya akan mencermati data Non Farm Payrolls AS malam nanti yang diindikasikan melemah dan berpotensi menekan dollar AS, sehingga menguatkan harga gula.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 20,10 sen dan 20,60 sen. Sedangkan level Support yang akan dites jika terjadi penurunan harga ada pada posisi  19,10 sen dan 18,60 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang