Market News
Market News
IHSG 3 Desember Berakhir Negatif, Harapkan Sentimen Penguatan Global
Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Kamis (03/12) berakhir negatif, turun -0,19% pada 4537,38. Sementara itu indeks saham unggulan LQ45 juga ditutup turun -0,15% ke posisi 783,84.
Pelemahan IHSG masih terdorong sentimen negatif penguatan dollar AS, dengan komentar dari ketua The Fed, Janet Yellen yang memberikan sinyal kuat kenaikan suku bunga AS pada bulan Desember ini. Sore ini kurs Rupiah ditutup di teritori negatif, turun 0,54% pada 13,845.
Penguatan dollar AS juga membuat investor asing memindahkan dananya keluar dari pasar modal. Tercatat jumlah dana asing yang keluar pasar modal siang ini sebesar Rp 395,32 miliar.
Tercatat sampai dengan akhir perdagangan bursa sore ini, terjadi transaksi perdagangan sebanyak 3,37 miliar saham dengan nilai mencapai 3,94 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 189,318 kali.
Malam nanti akan dirilis data indikator ekonomi AS, yang akan menggerakkan pasar adalah data ISM Non Manufacturing PMI November, yang diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan berada pada posisi 58, menurun dari hasil sebelumnya pada 59.1.
Juga malam ini akan ada pertemuan ECB yang akan membahas stimulus ekonomi untuk menguatkan ekonomi kawasan Eropa.
Jika kedua hasil ini terealisasi, maka akan diperkirakan melemahkan dollar, dan menguatkan Euro juga kemungkinan mata uang lainnya. Diharapkan juga terjadi penguatan rupiah yang dapat mendukung penguatan IHSG.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG akan mencoba bangkit dengan harapan optimisme ekonomi Indonesia dan penguatan bursa global. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4500-4455, dan kisaran Resistance 4584-4630.
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang