Market News

Indeks Nikkei Berakhir Naik Tipis, Masih Mewaspadai Kondisi Ekonomi Domestik

Di akhir perdagangan bursa saham Jepang pada Kamis (03/12), indeks Nikkei berbalik naik dari pelemahan pada pembukaan tadi pagi. Indeks Nikkei ditutup naik tipis 2 poin atau 0,01 persen menjadi 19.940 karena investor masih tetap berhati-hati atas rapuhnya ekonomi Jepang.

Lihat : Indeks Nikkei Dibuka Negatif Merespon Rapuhnya Kondisi Ekonomi

Reuters melaporkan bahwa data arus modal menunjukkan investor asing melakukan penjualan bersih saham Jepang pekan lalu, sebesar 54,6 miliar ¥ ($ 443 juta).

Pada hari Rabu, Deputi Gubernur Bank Of Japan, Kikuo Iwata mengatakan kepada para pemimpin bisnis di Okayama, bahwa BOJ siap untuk melonggarkan kebijakan moneter lagi jika kondisi ketat di pasar negara berkembang terhalang kenaikan inflasi Jepang, namun ia mengatakan bahwa bank sentral bisa menjaga kebijakan tidak berubah karena risiko dari perlambatan lebih lanjut di negara berkembang memburuk dalam waktu dekat.

Sementara itu pada perdagangan saham, saham Pioneer membukukan kerugian terbesar pada indeks Nikkei, turun 4 persen di tengah kekhawatiran dilusi saham. Perusahaan dilaporkan mengumumkan pada hari Rabu akan meraih ¥ 15 miliar ($ 121,6 juta) dengan menerbitkan obligasi konversi.

Sedangkan saham-saham perusahaan blue chip Jepang ditutup mixed. Saham Mitsubishi Electric dan saham Toshiba turun antara 0,7 persen dan 1 persen. Saham kelas berat Fast Retailing juga ditutup turun 1,57 persen.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka juga terpantau positif, alami kenaikan 10 poin atau 0,05% berada pada posisi 19,950, meningkat dari dengan penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,940.

Untuk esok hari akan dirilis beberapa data indikator ekonomi Jepang yang diperkirakan mixed yaitu :

Data Average Cash Earnings (YoY) Oktober, yang diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan berada pada posisi 0.4%, menurun dari hasil sebelumnya pada 0.6%.

Data Consumer Confidence November, yang diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan berada pada posisi 41.8, meningkat dari hasil sebelumnya pada 41.5.

Selain mempertimbangkan kondisi ekonomi domestik, Indeks Nikkei perlu untuk terus memperhatikan perkambangan bursa global, pergerakan kurs Yen dan juga pergerakan harga komoditas.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Nikkei pada selanjutnya akan bergerak menguat terbatas merespon potensi pelemahan Yen dengan semakin menguatnya keyakinan kenaikan suku bunga AS. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 19,679-19,326, dan kisaran Resistance 20,281-20,552.

 

Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang