Market News
Market News
Kenaikan Minyak Mentah Gagal Angkat Harga Batubara Rotterdam
Pada akhir perdagangan Jumat dini hari tadi (04/12), harga batubara Rotterdam kontrak paling aktif Januari 2016 kembali berakhir di teritori negatif. Harga batubara yang pada perdagangan kemarin melemah karena penurunan harga minyak, pada perdagangan dinihari tadi gagal memanfaatkan lonjakan harga minyak mentah.
Pergerakan harga batubara sendiri masih berpotensi untuk kembali mengalami penurunan. Diperkirakan hingga akhir tahun ini harga komoditas sumber energi alternative tersebut akan terus melorot dan mencapai level 45 dollar per ton.
Pasar batubara juga masih lesu. Negara-negara produsen batubara juga mulai mengurangi produksinya. Asosiasi Pertambangan Kolombia menyatakan produksi batubara sampai akhir tahun 2015 ini adalah 80.500.000 ton batubara, lebih kecil dari 2014, yaitu 80.700.000 ton.
Demikian juga produksi batubara termal di Ukraina pada Januari-November 2015 turun 1,7 kali dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu 36,35 juta ton dari 61,5 juta ton
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Desember berada di posisi 47,25 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar 0,35 dollar atau setara dengan 0,74 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya pada 47,60 dollar per ton.
Sementara itu harga batubara kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Desember 2015 hari ini ditransaksikan pada posisi 37,50 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kinerja harga minyak mentah dan penguatan dollar AS. Melemahnya harga komoditas ini diperkirakan akan berlangsung terus akibat permintaan global yang masih sangat lemah.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level support pada posisi 46,75 dollar dan support kedua di level 46,25 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 47,75 dollar dan 48,25 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang