Market News
Market News
Kerugian Bisnis IMAS Membengkak, Saham Juga Semakin Tak Berdaya
Pergerakan saham emiten otomotif PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) selama 10 bulan perdagangan terakhir alami tekanan jual yang signifikan, dan kondisi saham tersebut seiring dengan kinerja keuangan perusahaan yang terus merugi bahkan hingga kuartal ketiga lalu kerugian membengkak.
Melihat kinerja keuangan terakhir, IMAS pada Q3 lalu mencetak rugi bersih sebesar Rp 189,09 miliar atau Rp(68,38) per saham. Padahal tahun sebelumnya sudah merugi sekitar Rp178,76 miliar atau Rp(64,64) per saham. Buruknya kinerja disebabkan berkurangnya pendapatan pada periode tersebut dari Rp14,18 triliun pada Q3-2014 menjadi Rp13,42 triliun.
Sementara pada pos aset, Indomobil berhasil meningkatkan aset sebanyak menjadi Rp 26 triliun dibandingkan 2014 sebesar Rp 23,4 triliun. Pada periode Q3 lalu perusahaan berhasil mengurangi beban pokok pendapatan dari Rp12,28 triliun Q3-2014 menjadi Rp11,41 triliun.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Kamis (2/12/15) saham IMAS dibuka pada level 2490 dari penutupan perdagangan sebelumnya di level 2500 dan bergerak dalam kisaran 2490 – 2250 dengan volume perdagangan saham IMAS mencapai 1477 lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham IMAS sejak awal tahun ada dalam tekanan jual, kini terpantau indikator MA masih bergerak turun dan pola black marubozu terbentuk pada Lower Bolinger Band yang menunjukan IMAS dalam potensi tekanan lanjut. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak turun di area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan IMAS dalam potensi dalam tekanan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pada target level support di level 2476 hingga target resistance di level 2565.
Lens Hu/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
