Pemerintah Malaysia melaporkan kinerja perdagangan luar negerinya yang berhasil mencatatkan kembali  surplus perdagangan bahkan mencapai surplus terbesar sejak November 2014 pada bulan Oktober lalu. Prestasi bulan tersebut disumbang oleh lonjakan ekspor yang tinggi khususnya produk listrik dan elektronik dan impor terkontraksi.

Departemen Statistik Malaysia umumkan surplus perdagangan luar negeri Malaysia pada bulan Oktober mencapai MYR12.16 miliar, yang  secara signifikan naik dari MYR1.19 miliar tahun sebelumnya dan mengalahkan ekspektasi pasar. Ini adalah surplus perdagangan terbesar sejak November 2014 dan juga lebih unggul dari surplus bulan sebelumnya di MYR9,69 miliar.

Secara tahunan ekspor meningkat jauh lebih dari yang diharapkan sebesar 16,7 persen menjadi MYR75.81 miliar pada bulan Oktober, ekspor terbanyak sejak April 2014, menyusul kenaikan 8,8 persen pada bulan  September.  Peningkatan ekspor di sumbang oleh meningkatnya ekspor produk listrik dan elektronik (naik 22,7 persen menjadi MYR26.20 miliar) serta produk  kayu dan produk berbasis kayu (28,5 persen menjadi MYR2.1 miliar).

Sedangkan andalan ekspor komoditi negara tersebut  minyak sawit dan produk turunannya juga ikut menyumbang kenaikan ekspor  5,7 persen ke MYR6.2 miliar, demikian juga dengan produk karet alam  naik 11,6 persen menjadi MYR329.30 juta. 

Dilihat dari mitra dagangnya, peningkatan ekspor terjadi ke  China, negara-negara Uni Eropa, Amerika Serikat, Singapura dan Australia.

Sementara itu impor turun 0,4 persen menjadi MYR63.65 miliar setelah naik  9,6 persen di bulan sebelumnya.  Yang menyumbang kontraksinya impor negara ini pasca turunnya impor barang setengah jadi yang turun 9,5 persen menjadi MYR37.1 miliar, dimana produk ini biasanya menyumbang sekitar  58,3 persen.  

H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens