Market News
Market News
Penguatan Euro Membantu Kenaikan Harga Emas
Harga emas pada penutupan perdagangan Jumat dinihari tadi (04/12), ditutup rebound dari posisi terendah dalam hampir enam tahun seiring dengan rebound di kurs euro, setelah Bank Sentral Eropa mengumumkan pemotongan suku bunga deposito minimum yang investor telah harapkan.
ECB memotong deposit facility sbesar -0,30 persen dari -0,20 persen, tetapi meninggalkan laju utama refinancing, yang menentukan biaya pinjaman untuk bank di lelang mingguan ECB, tidak berubah pada 0,05.
Harga emas spot LLG naik 0,8 persen pada 1,061.76 dollar per troy ons. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Februari naik $ 7,40 per ons pada 1,061.20.
Harga emas sebelumnya mencapai terendah sejak Februari 2010 di $ 1,045.85 per ons, setelah Ketua Federal Reserve, Janet Yellen, memberikan sinyal kuat untuk kenaikan suku bunga AS bulan ini, sebelum pulih setelah pengumuman ECB.
Kekuatan euro membantu menarik dolar dari 12,5 tahun tertinggi pada Rabu ketika Federal Reserve Janet Yellen kursi mengisyaratkan kenaikan suku bunga AS akhir bulan ini.
Kenaikan suku bunga AS pada pertemuan kebijakan 15-16 Desember akan menjadi yang pertama dalam hampir satu dekade. Kenaikan suku bunga cenderung membebani emas.
Data nonfarm payrolls AS data pada hari Jumat akan dipantau lebih cermat untuk petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan AS.
Sementara itu harga Perak naik 0,5 persen menjadi $ 14,07 per ons, setelah mencapai terendah sejak Agustus 2009 di $ 13,79 per ons. Harga Platinum naik 1,3 persen pada $ 842 per ons, setelah menyentuh level terendah tujuh tahun $ 819,75, sedangkan harga paladium naik 0,9 persen pada $ 531,55 per ons.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas akan berpotensi melemah dengan semakin mendekatnya rencana kenaikan suku bunga AS bulan Desember ini, yang akan semakin meningkatkan dollar AS. Diperkirakan harga emas akan mencoba menembus level Support 1060-1058, dan jika harga kembali menguat akan mencoba menembus level Resistance 1064-1066.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang