Market News

Produksi dan Penjualan CPO AALI Menurun, Saham Rawan Koreksi

Volume penjualan CPO PT. Astra Agro Lestari Tbk (AALI) pada bulan Oktober  lalu meningkat dari bulan September  jika dibandingkan dengan tahun 2014 penjualan pada bulan yang sama lebih rendah. Namun untuk harga jual CPO tersebut pada bulan Oktober alami penurunan harga jual dari bulan September.

Pada bulan Oktober volume penjualan CPO mencapai 58 ribu ton lebih sedangkan pada bulan September sekitar 35 ribu ton, hal ini menurut data yang dilaporkan perusahaan hingga akhir Oktober volume penjualan hanya mencapai 885.351 ton sedangkan per September mencapai 826.472 ton.

Volume penjualan itu juga didukung oleh produksi CPO sepanjang bulan Oktober sekitar 160 ribu ton sedang pada bulan September sekitar 150 ton. Untuk harga jual CPO pada bulan Oktober senilai Rp7151 per kg sedang pada bulan September senilai Rp7221 per kg.

Data diatas jika dibandingkan dengan tahun 2014 periode yang sama alami penurunan baik dari volume, produksi dan harga jual CPO. Dampak data diatas terlihat juga dari pendapatan AALI hingga akhir bulan September untuk penjualan CPO menurun dibandingkan tahun 2014 periode yang sama, pendapatan CPO Q3-2015 hanya Rp10,35 triliun sedang tahun 2014 Rp11,76 triliun.

Untuk pergerakan sahamnya pada perdagangan hari Kamis  (03/12), AALI dibuka  pada level 17600 sedangkan  penutupan perdagangan sebelumnya di level 17900 dengan volume perdagangan sudah mencapai 4316 lot saham.

Untuk perdagangan hingga akhir pekan, analyst Vibiz Research Center melihat pergerakan pekan ini berusaha memangkas pelemahan pekan lalu. Dimana kini terpantau indikator MA masih bergerak naik  dan  indikator Stochastic  berusaha menuju area  jenuh beli.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik  didukung oleh +DI yang juga bergerak datar    yang menunjukan pergerakan AALI rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pada target support ada di 16990 dan resisten di 18470.

 

 

H Bara/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens