Market News

TBLA Siapkan 3 Pabrik Baru Untuk Ekspansi 2016, Sahamnya Retreat

Emiten perkebunan yang baru mendapatkan pendapatan sekitar  Rp4 triliun pada akhir periode kuartal ketiga lalu, yakin tahun depan bisnis perusahaan meningkat sehingga menaikkan target pencapaiaan pendapatan pada tahun depan mencapai Rp7 triliun. Untuk mencapai pendapatan ini perusahaan sudah menyiapkan ekspansi bisnisnya.

Untuk ekspansi tahun depan, TBLA sedang membangun beberapa pabrik yang akan selesai pada tahun depan sehingga berpotensi mengangkat pendapatan perusahaan tersebut di tahun yang akan datang. Ada 3 pabrik yang sedang dibangun, pertama pabrik biodiesel di Lampung yang direncanakan selesai semester pertama tahun 2016.

Berikutnya  pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 90 ton crude palm oil (CPO) per hari di Bengkulu yang ditargetkan selesai pada semester pertama juga. Lalu pabrik gula di Lampung  berkapasitas 8.000 ton cannes per day (TCD) dimana sebelumnya TBLA  sudah punya pabrik gula rafinasi berkapasitas 600 ton per hari.

Dan untuk bisnis yang baru yaitu biodiesel, TBLA sudah mendapat klien yang besar dari pemerintah  yaitu PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo Tbk. Selain membangun pabrik seperti biasanya setiap tahun targetkan penambahan lahan, 3000-4000 hektar setiap tahunnya.

Melihat kinerja keuangan TBLA terakhir,  keuntungan yang didapat TBLA pada Q3 lalu menurun 115% dari keuntungan tahun 2014 yang berhasil raih laba bersih meningkat hingga 400 persen lebih. Dimana laba bersih hanya  sebesar Rp151,27 miliar dibandingkan laba yang diraih sebesar Rp325,5 miliar diperiode sama tahun sebelumnya.

Adapun penjualan neto turun jadi Rp4,01 triliun dari penjualan neto tahun sebelumnya yang Rp4,49 triliun dan beban pokok naik jadi Rp(-3,1 triliun) dari beban pokok tahun sebelumnya Rp(-3,5 triliun). Rugi kurs  tercatat naik jadi Rp196,78 miliar dari rugi tahun sebelumnya Rp75,80 miliar.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Jumat (4/12) saham TBLA dibuka  pada level 565 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level yang sama dan bergerak dalam kisaran 565-560 dengan volume perdagangan saham baru mencapai 60 lot saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham TBLA akhirnya retreat dari 10 hari perdagangan berturut rally. Terpantau indikator MA  masih bergerak naik dan pola black marubozu terbentuk diatas middle Bolinger Band yang menunjukan TBLA  masih dalam potensi bullish . Namun indikator Stochastic  mulai bergerak turun  menuju area tengah.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik dengan  +DI yang   bergerak turun yang menunjukan pergerakan TBLA dalam potensi koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi  rekomendasai trading pada target level support di level Rp560 hingga target resistance di level Rp585.

 

 

 

Lens Hu/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang