2014-04-26

Dukung Ekspor Batubara, JFX Lakukan Sosialisasi Sistem Online Perdagangan Fisik Batubara

Indonesia sebagai negara pengekspor batubara terbesar di dunia dengan jumlah produksi 421 juta ton di tahun 2013, belum dapat menentukan harga jual batubara itu sendiri.  Dengan dua sumber referensi harga batubara yang sudah eksis saat ini, yaitu The Indonesian Coal Index (ICI) dari Coalindo Energy dan Harga Batubara Acuan (HBA) & Harga Patokan Batubara (HPB) dari pemerintah, belum cukup akurat untuk kontrak batubara dalam jangka waktu yang cukup panjang.

 

 

Hal tersebut memotivasi Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) untuk membuat sistem Online Perdagangan Fisik Batubara dengan penyerahan kemudian ( Online Physical Coal Trading with certain delivery period).  “Kami bersama dengan PT Bukit Asam (Persero), Tbk melihat bahwa Indonesia memerlukan refernsi harga batubara untuk penyerahan pada periode tertentu kedepan, supaya nilai kontrak batubara jangka panjang lebih akurat”, papar Sherman Rana Krishna, Direktur utama JFX dalam acara  Sosialisasi  On Line Perdagangan Fisik   Batubara.

 

 

Mengenai referensi harga dari Coalindo Energi dan dari pemerintah, Sherman menjelaskan, bahwa dengan hanya 2 referensi harga tersebut, penetapan nilai kontrak batubara jangka panjang menjadi tidak terlalu akurat. “Seharusnya kontrak 1 tahun dibuat berdasarkan referensi harga batubara dengan penyerahan 1 tahun kemudian, bukan dibuat berdasarkan harga batubara spot ataupun bulanan”, imbuh Sherman.

 

Rangkaian acara sosialisasi yang diadakan di kantor JFX di kawasan Thamrin pada Kamis (24/4) tersebut diawali dengan presentasi kepada para calon pembeli dan peserta Perdagangan Fisik Batubara, dilanjutkan dengan registrasi bagi peserta yang ingin ikut bertransaksi di sistem Online Perdagangan Fisik Batubara di Bursa Berjangka Jakarta. JFX yakin dapat mencapai tujuan sebagai pusat referensi dan pembentukan harga batubara dunia dengan dukungan dan kerjasama dari semua pihak terkait.