Media Coverage

Ngobrol Investasi Bursa Berjangka dengan Dirut JFX

Jangan Takut Investasi Bursa Berjangka

Asal jeli memilih perusahan yang tepat, sebenarnya tidak perlu takut melakukan investasi Bursa Berjangka. Investasi di pasar komoditi ini menjanjikan keuntungan bagus dibandingkan semua jenis investasi di pasar uang dan pasar modal. Bayangkan saja, Anda bisa mengambil profit baik pada posisi buy-sell atau posisi sell-buy.

Hanya saja, Anda perlu teguh mengingat prinsip “High risk - high return”. “Pahamilah sungguh-sungguh karakteristik perusahaan yang akan anda pilih sebelum investasi ke sana. Jangan mau kalau ada iming-iming yang aneh-aneh,’’ demikian pesan Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Stephanus Paulus Lumintang.

Bagaimana perjalanan Paulus di dunia bursa komoditi dan liku-likunya dalam mengedukasi publik agar melek terhadap keberadaan Bursa Berjangka, berikut hasil perbincangan Danaxtra dengan sosok 46 tahun tersebut, yang dilakukan di kantornya Jl. Tamrin, Jakarta beberapa waktu lalu. 

 

Ambisi Mendekatkan Investasi Bursa Berjangka ke Masyarakat

Paulus resmi menduduki posisi tertinggi di BBJ sejak dua tahun silam. Sebelum diangkat sebagai Dirut BBJ, ia merupakan Kepala Divisi Keuangan & Administrasi di lembaga yang juga sering disebut Jakarta Futures Exchange (JFX) tersebut.

Berada pada posisi tertinggi pengendali sistem investasi bursa berjangka, sangat wajar kalau Paulus ingin BBJ dipandang dunia seperti bursa-bursa komoditas di luar negeri. Namun harus diakui, ambisi ini bukan perkara mudah mengingat masih banyak lapisan masyarakat yang belum melek BBJ sekali pun bursa ini sudah berdiri di Indonesia sejak 1999.

 

Perjalanan Penuh Liku Industri Investasi Bursa Berjangka

Sebagai Bursa Berjangka pertama di Indonesia, perjalanan BBJ penuh liku-liku. Sempat mengalami perkembangan puncak pada 2011, setelah itu pertumbuhan BBJ terbilang kurang optimal dengan growth per tahun maksimal 5%.

Pada 2014, kisah Paulus, BBJ bahkan sempat berada pada pertumbuhan terendah, hanya 55% dari pencapaian 2011. Menurutnya, penurunan itu terpicu melemahnya ekonomi global, yang otomatis menurunkan permintaan komoditi dari beberapa negara pengimpor besar. Alhasil keseimbangan harga komoditi pun terguncang, terutama pada produk minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan batu bara.

Problem kedua adalah fenomena investasi bodong yang marak dua tahun terakhir. Paulus mengakui, kasus-kasus penyimpangan investasi ilegal memberi pengaruh yang sangat besar. Investor yang belum terlalu paham bursa berjangka biasanya mudah dipengaruhi berita-berita negatif yang terjadi.

Saat ini jumlah investor di BBJ tercatat kurang lebih 110 ribu akun. Mereka tersebar di seluruh Indonesia, terutama Sumatera, Jawa Kalimantan, dan Sulawesi, dengan dominasi dari wilayah Jakarta dan Jawa Timur.

 

Dari Gunung Lintong ke Investasi Bursa Berjangka

Perkenalan Paulus terhadap futures trading terjadi bersamaan dengan keluarnya Undang-Undang (UU) No 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi. Saat itulah beberapa kalangan eksportir mulai terpikirkan untuk membuat Bursa Berjangka. Dan PT Gunung Lintong, eksportir kopi di mana Paulus berkarier, merupakan salah satu motor pembentukannya.

Bisa dibilang kemampuan Paulus menganalisa pasar komoditas terasah di Gunung Lintong. Sebagai salah satu eksekutif di perusahaan trading tersebut, sehari-hari Paulus rutin mengamati pergerakan harga kopi, kakao, kayu manis, lada putih, lada hitam, jahe hingga sayuran. Begitu pun ia mengaku saat itu pengetahuannya terhadap futures trading masih nol.

 

Naluri Investasi Bursa Berjangka Sejak Muda

Namun jauh sebelum itu, Paulus sebenarnya sudah terjun di pasar komoditi sejak SMA di Manado. Dari sanak familinya, ia banyak belajar jual beli komoditas secara fisik, terutama untuk produk cengkeh dan kopra.

Bisa dikatakan Paulus sudah “mengenal uang” sejak usia dini. Tumbuh besar dari keluarga sederhana di Manado, ia adalah pekerja keras yang tidak mengenal istilah bangun siang serta berleha-leha.

Pada usia 9 tahun, ia sudah mahir berbelanja ke pasar tradisional untuk menawar dan membeli bahan baku kue guna membantu usaha orang tuanya yang memang pengusaha kue. Sebelum pergi ke sekolah, Paulus juga harus terlebih dahulu memasarkan kue buatan orang tuanya tersebut. Hasilnya, saat kelas 5 SD, Paulus sudah mampu membeli sepeda dengan uang sendiri.

 

Kendalikan Sistem Investasi Bursa Berjangka dengan Kehati-hatian

Sikap mental itulah yang diterapkan pria kelahiran 4 Juni 1971 tersebut dalam memimpin BBJ sejak dua tahun silam. Dengan perhitungan bisnis yang matang dan kehati-hatian, kuartal I tahun lalu, BBJ membukukan kenaikan transaksi multilateral sebesar 35% menjadi 196.622 lot dari 145.591 lot di kuartal I 2015. Tahun ini, BBJ memasang target kenaikan transaksi multilateral sebesar 250% dari 600 ribu lot pada 2015 menjadi 1,5 juta lot.

Menurut Paulus, sampai sekarang BBJ masih dalam proses mencapai tujuan untuk kontrak multilateral yang diharapkan. Tidak mudah karena para pelaku komoditas di Indonesia belum sepenuhnya percaya market di Indonesia.

Problem kedua, market belum terbentuk karena kesadaran dan skill pelaku belum maksimal untuk memberdayakan kontrak multilateral yang ada di Indonesia, khususnya di BBJ. Ketiga, supporting regulation juga perlu diatur, tidak hanya dari bursa, tapi juga dari pemerintah.

“Di semua dunia bisnis, regulasi itu penting untuk mendukung agar operasional perusahaan tertentu bisa berjalan,” ujarnya.

 

Tips Penting Investasi Bursa Berjangka ala Paulus Lumintang

Dalam upaya membuat publik melek terhadap investasi bursa berjangka, Paulus mengaku timnya aktif melakukan sosialisi dan edukasi ke berbagai lapisan masyarakat. 

Hal pertama adalah mensosialisasikan tentang investasi terhadap transaksi multilateral, yang sebenarnya investasi multilateral tersedia dalam nominal kecil untuk menjangkau sebagian besar masyarakat Indonesia. Investasi multilateral adalah jenis investasi yang berdasarkan transaksi komoditas, di Indonesia mencakup 3 komoditi yakni emas, kopi dan karet.

Bagi nasabah yang masih newbie dengan urusan investasi bursa berjangka, Paulus menghimbau untuk mengenal jenis transaksi dan memilih pialang yang berizin terlebih dahulu dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Daftarnya pun telah diumumkan di website BBJ.

Tips lainnya adalah untuk melakukan simulasi menggunakan demo account secara gratis melalui aplikasi yang telah disiapkan BBJ untuk pendekatan “knowing by doing” tanpa resiko.

“Selama ini kami selalu berusaha melakukan edukasi, bersama Lembaga Kliring dan Pengawas Bapepti. Jika ada yang kurang yakin, silakan datang ke sini, minta penjelasan sejelas-jelasnya. Kami bukan perusahaan publik tapi wajib melayani publik,” tutupnya dengan tangan terbuka.

Setiap orang pasti memiliki pilihan jenis investasi terbaik bagi dirinya, dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan risiko mengenai jenis investasi itu sendiri. Tentunya, keputusan investasi tidak bisa diambil hanya dengan melihat berbagai aspek penilaian terhadap perusahaan tertentu. Kitalah yang akan memberi penilaian tersebut dan mengambil keputusan atas investasi yang akan dilakukan.

Semakin melek finansial dan investasi, semakin banyak jalan terbuka untuk mengamankan masa depan keuangan keluarga.