Info dan Kegiatan
2013-11-07
Strategi JFX Terhadap Proyeksi Penurunan Harga Komoditas Ekspor
Pagi ini, Kamis 7 November, Direktur Jakarta Futures Exchange (JFX) M. Bihar Sakti Wibowo diwawancarai oleh Bloomberg TV, secara live. Topik utama pada kesempatan tersebut adalah penurunan harga komoditas ekspor yang diproyeksikan oleh Bnak Indonesia mencapai 8,8%.
Menurut Bihar, penurunan harga komoditas tidak serta merta menyebabkan penurunan volume di BBJ. Sepanjang tahun 2013 ini BBJ tetap memproyeksikan volatilitas harga-harga komoditi yang menjadi subyek komoditi dalam perdagangan berjangka di BBJ masih cukup signifikan, yakni pada kisaran 5%-20% per hari. Terutama untuk komoditi berbasis Emas, CPO, dan Biji Kakao.
JFX berharap, dengan volatilitas yang cukup baik para pelaku pasar masih tetap memanfaatkan perdagangan berjangka sebagai salah satu alternatif untuk melakukan lindung nilai dan mencari keuntungan dari pergerakan atau fluktuasi harga komoditi.
Target volume multilateral tahun ini (2013) dapat menembus 300.000 lot pada kisaran 330.000 lot sampai dengan 350.000 lot, yang merupakan volume tertinggi per tahun yang pernah dicapai BBJ. Dengan jumlah anggota bursa yang lebih dari 70, terdiri dari pialang dan pedagang, JFX optimis target tersebut akan tercapai.
JFX akan segera meluncurkan kontrak baru, yang sedang menunggu restu dari Bappebti. Kontrak tersebut adalah Kontrak Berjangka Kopi Robusta, Kontrak Berjangka Kopi Arabika, Kontrak Berjangka Emas Gold Gram, Pasar Fisik Karet, dan Pasar Fisik Batubara.Pada pengkajian yang telah dilakukan sebelumnya, kontrak-kontrak tersebut mendapat dukungan dari para pelaku pasar, termasuk asosiasi terkait. JFX yakin pada tahun 2014 volume perdagangan berjangka akan terus meningkat dari tahun sebelumnya.